Cara Tepat Memilih Bimbel STAN

Mendengar nama STAN, sepertinya hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Sekolah kedinasan ini memang telah lama dikenal sebagai primadona bagi generasi muda karena memberikan tawaran kerja yang menjanjikan di masa depan. Tak heran cukup banyak berdiri bimbel STAN yang memang membantu dalam memberikan bimbingan bagi lulusan SMA agar dapat masuk ke sekolah kedinasan tersebut.

PKN STAN atau STAN ini dikenal sebagai salah satu sekolah kedinasan yang mana berada di bawah Kementerian Keuangan. Nantinya, setelah selesai mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh STAN, lulusan akan siap untuk dicarikan kerja dengan ditempatkan di beberapa instansi yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. Maka dari itu sekolah ini memang dikenal punya persaingan yang cukup ketat dan terus meningkat setiap tahunnya.

Jika pembaca berminat untuk masuk ke PKN STAN, tidak ada salahnya untuk mencoba mengambil bimbingan belajar masuk STAN yang nantinya dapat membantu dalam masuk ke STAN. Namun perlu diingat bahwa dalam memilih bimbel itu haruslah selektif. Lalu bagaimana cara memilihnya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini:

Cara Memilih Bimbel STAN

Sekarang ini telah banyak sekali berdiri bimbel STAN yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, nah sebelum menentukan bimbel mana yang nantinya akan diambil sebagai langkah awal masuk STAN, pembaca haruslah mempertimbangkan beberapa hal ini dalam memilih bimbel yang berkualitas. Di antara pertimbangan itu yakni:

  • Pengajar yang kompeten

Hal yang penting dalam memilih bimbel STAN ialah memastikan bahwa lembaga bimbel yang akan dipilih tersebut memang memiliki kualifikasi pengajar yang sesuai dan kompeten di bidangnya. Pengajar yang kompeten serta berpengalaman umumnya mempunyai keterampilan yang baik dalam penyampaian materi yang berkaitan dengan ujian masuk STAN. Maka kualitas kompetensi dari pengajar bimbel perlu dipertimbangkan.

  • Kelengkapan fasilitas belajar

Selanjutnya, perhatikan pula kelengkapan dan juga layanan yang diberikan oleh lembaga. Jika fasilitas layanan belajar semakin lengkap dan optimal, maka kualitas pengajaran dan penyampaian materi yang diberikan juga akan semakin baik.

Pastikan juga untuk mempertimbangkan soal atau materi yang diberikan oleh pengajar, apakah sesuai dengan soal ujian masuk atau materi yang ada di STAN. Sehingga proses belajar calon peserta sekolah kedinasan tersebut dapat fokus dengan materi yang benar-benar terkait dengan UM STAN.

Alasan Mengikuti Bimbel STAN

Mengapa harus mengikuti bimbel STAN? Setidaknya pertanyaan ini selalu terbayang bagi pembaca yang masih baru menyelesaikan pendidikan menengahnya dan ingin melanjutkan ke STAN. Ada banyak alasan mengapa mengikuti bimbel STAN jadi salah satu aktivitas yang perlu dilakukan oleh generasi muda sebelum masuk ke STAN.

Adapun alasan harus mengikuti bimbel STAN antara lain:

  • Memperoleh materi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang nantinya akan diujikan pada ujian masuk STAN.
  • Memperoleh latihan soal ataupun try out yang mana terkait dengan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru PKN STAN.
  • Belajar mengatur waktu belajar secara efektif dan efisien.
  • Mengetahui tips dan trick yang berlaku dalam rangka menjawab soal-soal ujian yang nantinya diberikan secara cepat dan mudah.
  • Memperoleh gambaran singkat tentang STAN dan motivasi yang positif agar dapat lulus program Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru PKN STAN.
  • Terdapat latihan khusus untuk menerapkan pola hidup seperti mahasiswa STAN.

Demikian tadi informasi tentang bimbel terbaik yang disampaikan seputar pertimbangan sebelum masuk PKN STAN.

Perbedaan Sekolah Kedinasan dan Non Kedinasan

Ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, biasanya seseorang akan dihadapkan dengan berbagai pilihan. Hal ini karena banyaknya institusi perguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Agar nantinya memperoleh pendidikan dan jenjang karier yang benar, seseorang haruslah cermat dalam memilih perguruan tinggi apa yang akan diambil.

Di Indonesia sendiri ada tiga macam perguruan tinggi, yakni perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi kedinasan. Dari ketiga jenis perguruan tinggi tersebut, perguruan tinggi berjenis kedinasan masih menjadi favorit siswa dan orang tua siswa di Indonesia. Hal ini karena adanya kejelasan karier yang diperoleh lulusan setelah menyelesaikan studi yang dilaksanakan di perguruan tinggi kedinasan tersebut.

Tidak heran jika peminatnya pun sangat banyak sekali dari seluruh wilayah Indonesia. Apalagi setiap tahunnya mengalami peningkatan peminat yang membuat persaingan menuju perguruan tinggi kedinasan tersebut menjadi sangat ketat.

Pada artikel di bawah akan dijelaskan secara lebih ringkas tentang perbedaan dari sekolah kedinasan atau perguruan tinggi kedinasan dan sekolah non kedinasan. Langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Sekolah Kedinasan atau Perguruan Tinggi Kedinasan

Sekolah kedinasan adalah perguruan tinggi yang mana dikelola langsung oleh pemerintah. Sekolah atau perguruan tinggi ini dikelola di bawah naungan kementerian tertentu di jajaran pemerintahan. Pendidikan yang diselenggarakan juga disesuaikan dengan instansi yang menjadi tempat bernaung dari sekolah kedinasan tersebut, sehingga bisa dikatakan materinya tidak berbeda jauh dengan apa yang nantinya akan dihadapi di lapangan ketika bekerja.

Secara tidak langsung, didirikannya Sekolah Kedinasan memang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk nantinya menunjang suatu lembaga pemerintah yang menaunginya. Pendidikan yang diterapkan oleh karenanya punya ciri khas tertentu. Adapun kebanyakan dari jenjang yang diselenggarakan yakni berjenjang diploma, sehingga nantinya mahasiswa akan siap untuk melakukan praktik dan terjun ke dunia kerja.

Contoh Sekolah Kedinasan

Berikut ada beberapa Sekolah Kedinasan yang biaya pendidikannya ditanggung oleh negara, sehingga mahasiswa tidak perlu membayar sejumlah uang pendidikan yang biasanya diterapkan di perguruan tinggi lain. Beberapa sekolah kedinasan tersebut antara lain:

  1. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN)
  2. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN( yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan
  3. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri

Sekolah Non Kedinasan

Sekolah non ikatan dinas yakni sekolah yang menyelenggarakan pendidikan kedinasan namun tidak ada ikatan dinas yang melekat pada lulusan sekolah tersebut. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, lulusan diberi ijazah seperti halnya perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Ada cukup banyak contoh dari sekolah non ikatan dinas yang ada di Indonesia. Beberapa sekolah non kedinasan yang ada di Indonesia antara lain:

  • Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atau STIP
  • Politeknik Pariwisata
  • Sekolah Dinas Luar Negeri
  • Sekolah Tinggi Perikanan
  • Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”
  • Politeknik Kesehatan Kemenkes
  • Universitas Pertahanan Negara
  • Politeknik Kesejahteraan Sosial
  • Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Beberapa instansi pendidikan di atas memiliki kurikulum pendidikan khusus yang nantinya juga disesuaikan dengan bidang pekerjaannya di lapangan. Namun tidak seperti sekolah ikatan dinas, sekolah non kedinasan tidak mewajibkan adanya ikatan dinas yang harus dilaksanakan oleh lulusannya. Sehingga ketika telah menyelesaikan studinya, peserta mendapatkan ijazah dan dapat melanjutkan jenjang kariernya di mana saja.